Friday, March 3, 2017

Monitoring signal modem gsm

Setelah sekian lama menjadi pengguna internet dengan modal modem GSM, baru kali ini melakukan pengamatan terhadap sinyal yang bisa diterima perangkat. Hal ini disebabkan tempat menetap sementara (baca: rumah) berada di antara pusat kota yang terlihat seperti gambar berikut :


Peta sinyal


Sinyal yang sampai di sini tidak cukup kuat atau kabur kanginan istilahnya. Koneksi kadang lancar kadang macet kadang ngilang. Kemudian dilakukanlah beberapa pengamatan melalui terminal terhadap perangkat yang ada.


Output dari modem dengan minicom
 
Terdapat angka yang menimbulkan begitu banyak tanya, sehingga mbah google harus tetap bekerja di masa tuanya. Dimulai dari pencarian istilah RSSI (received signal strength indicator). 

In telecommunications, received signal strength indicator (RSSI) is a measurement of the power present in a received radio signal.[1]
RSSI is usually invisible to a user of a receiving device. However, because signal strength can vary greatly and affect functionality in wireless networking, IEEE 802.11 devices often make the measurement available to users.

Kemudian dilanjutkan menuju "see also" tentang Signal Strength dan bertemu dengan rumus yang cukup njlimet, tapi menyimpulkan suatu hal.

If the mobile device is at cell radius distance from the cell tower the received power is estimated as -113 dBm. The effective path loss is depending on the frequency, the topography, and the environmental conditions.

Pencarian masih terus dilanjutkan dengan kombinasi beberapa kata acak yang bermunculan. Terdamparlah pada website (mobilefun.co.uk) yang memberikan pencerahan. Ada daftar kekuatan sinyal dan keterangannya.

0 < -113 dBm (Marginal)
1 -111 dBm (Marginal)
2 -109 dBm (Marginal)
3 -107 dBm (Marginal)
4 -105 dBm (Marginal)
5 -103 dBm (Marginal)
6 -101 dBm (Marginal)
7 -99 dBm (Marginal)
8 -97 dBm (Marginal)
9 -95 dBm (Marginal)
10 -93 dBm (Workable under most conditions)
11 -91 dBm (Workable under most conditions)
12 -89 dBm (Workable under most conditions)
13 -87 dBm (Workable under most conditions)
14 -85 dBm (Workable under most conditions)
15 -83 dBm (Good)
16 -81 dBm (Good)
17 -79 dBm (Good)
18 -77 dBm (Good)
19 -75 dBm (Good)
20 -73 dBm (Excellent)
21 -71 dBm (Excellent)
22 -69 dBm (Excellent)
23 -67 dBm (Excellent)
24 -65 dBm (Excellent)
25 -63 dBm (Excellent)
26 -61 dBm (Excellent)
27 -59 dBm (Excellent)
28 -57 dBm (Excellent)
29 -55 dBm (Excellent)
30 -53 dBm (Excellent)
31 > -51 dBm (Excellent)

Dari penjelasan di sana, bisa disimpulkan bahwa paling buruk angka yang didapatkan pada query CSQ adalah 15 (semakin kecil semakin buruk), atau minimal -83 dBm (semakin besar minus semakin buruk). 

Terang sudah, tanya sudah terjawab, berangan dan berandai.. membayangkan yang indah kemudian mendapatkan rumus konversi angka output csq menjadi satuan dBm pada website (support.argogroup.com). 

dBm = <rssi_value> * 2 - 113
Kemudian kuterapkan dengan memasukkan angka CSQ yaitu 10 didapat hasil -93 dBm. Ternyata memang arah antena wajannya tidak tepat sasaran, karena setelah dilakukan pencarian 360 derajad bisa didapatkan hasil seperti berikut :


Setelah pemutaran antena didapat angka yang lumayan

Males kan ngitung pake kalkulator, maka dibuat saja otomatisnya dengan program sederhana seperti berikut :



Hasil eksekusi :


Program melakukan filtering terhadap output dari modem untuk diambil angka RSSI nya, kemudian digunakan untuk melakukan perhitungan kekuatan sinyal. Program hanya akan memberikan output jika terdapat perubahan angka RSSI.